Selasa, 10 Juli 2012

Tugas Softskill Erlin Eliana (12611467) 1 SA 02


I
Pendahuluan
            Kalau kita berbicara mengenai kepariwisataan tentu yang terbesit di benak kita adalah jalan-jalan sepaket dengan transportasi  dan akomodasi . Meskipun mengunjungi area yang sangat luas , peminat ‘traveling’ tidak pernah berkurang dari tahun ke tahun . Para ‘traveler’ menganggap bahwa berwisata merupakan hal menarik karena banyak hal baru yang bisa mereka dapatkan. Melancong menyusuri tempat berlibur juga menjadi hobi yang istimewa. Dan kota kelahiranku Pontianak juga menyimpan sejuta keindahan .
1.1 Alasan Penulisan
   Alasan saya menulis karya ilmiah ini karena pembangunan sektor pariwisata sebagaimana kedudukannya sekarang ini, merupakan salah satu sektor unggulan (leading sector) dalam perekonomian nasional yang senantiasa perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Jika ditinjau dari aspek sosial ekonomi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan pemerintah, peningkatan penerimaan devisa meningkatkan kewirausahaan nasional dan turut mendorong pembangunan di daerah.




1.2 Tujuan Penulisan
            Tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulus ini  ialah mengimplementasikan metode knowledge-based recommendation sebagai metode perekomendasi tempat wisata berbasis web. Adapun detail tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ruang lingkup perancangan domain sistem rekomendasi tempat wisata secara optimal.

2. Sebagai suatu pengetahuan yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk menyimpulkan rekomendasi  tempat wisata berdasarkan pengetahuan pakar sesuai dengan fakta yang ada.

3. Untuk mempermudah merekomendasikan tempat wisata kepada wisatawan.
1.3 Metode Penulisan
Metode penelitian yang diterapkan dalam pembuatan skripsi ini, antara
lain:
1. Studi Literatur
Yaitu dengan mempelajari literatur berupa artikel, paper, buku maupun sumber lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

2. Hasil Akhir dan Penarikan Kesimpulan
Analisis hasil dilakukan untuk mengetahui implementasi sistem rekomendasi tempat wisata dengan menggunakan metode knowledgebased
recommendation.


Bab II
Pembahasan

2.1 Definisi Wisatawan

Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Berdasarkan sifat perjalanan, lokasi di mana perjalanan dilakukan wisatawan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Karyono, 1997).
a. Foreign Tourist (Wisatawan asing)
Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu
negara lain yang bukan merupakan Negara di mana ia biasanya tinggal.
Wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat wisman.
b. Domestic Foreign Tourist
Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena
tugas, dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia
tinggal.Misalnya, staf kedutaan Belanda yang mendapat cuti tahunan, tetapi ia
tidak pulang ke Belanda, tetapi melakukan perjalanan wisata di Indonesia (tempat
ia bertugas).
c. Domestic Tourist (Wisatawan Nusantara)
Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam
batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Misalnya
warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan ke Bali atau ke Danau Toba.
Wisatawan ini disingkat wisnus.
d. Indigenous Foreign Tourist
Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya
berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata
di wilayah negaranya sendiri. Misalnya, warga negara Perancis yang bertugas
sebagai konsultan di perusahaan asing di Indonesia, ketika liburan ia kembali ke
Perancis dan melakukan perjalanan wisata di sana. Jenis wisatawan ini
merupakan kebalikan dari Domestic Foreign Tourist.
e. Transit Tourist
Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu Negara tertentu yang
terpaksa singgah pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya
sendiri.
f. Business Tourist
Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis bukan wisata tetapi
perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai. Jadi
perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan primer yaitu bisnis
selesai dilakukan.

2.2 Jenis-jenis pariwisata


Ada beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal, antara lain:
a. Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan kunjungan ke
tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat
istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni meraka.

b. Wisata kesehatan, yaitu perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan untuk
menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi
kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani.

c. Wisata olahraga, yaitu wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan
tujuan berolahraga atau memang sengaja bermakasud mengambil bagian aktif
dalam pesta olahraga di suatu tempat atau Negara.

d. Wisata komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameranpameran
dan pecan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri,
pameran dagang dan sebagainya.

e. Wisata industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau
mahhasiswa, atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah
perindustrian, dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau
penelitian.

f. Wisata Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai atau laut.

g. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan mengatur wisata
ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan
sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.

h. Wisata bulan madu, yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan
pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas
khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalan.

Pariwisata merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan

wilayah regional dan nasional, karena pariwisata mencakup dan terkait dengan

sektor lain seperti: kondisi politik, kamtibnas, telekomunikasi, perdagangan, dan industri serta sektor lainnya. Saya akan memperkenalkan wisata di daerah Pontianak (Kalimantan Barat) yang mungkin dapat menjadi rekomendasi bagi para wisatawan.

Dibawah ini ada tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi para wisatawan jika ke Pontianak.

KEBUN BINATANG PONTIANAK
Kebun Binatang Pontianak terletak di Jalan Adisucipto, saat ini memiliki lebih dari 50 koleksi satwa, antara lain burung hantu, elang laut, pecuk ular, bangau, kasuari, tekukur dan kakatua. Selain itu terdapat pula orangutan, berbagai jenis primata, musang, landak, beruang, buaya dan lain-lain.
Satwa-satwa tersebut berasal dari sumbangan masyarakat dan penyitaan terhadap satwa yang dipelihara masyarakat tanpa izin pemerintah. Selain itu juga terdapat sumbangan dan penitipan satwa dari Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) yang diperoleh dari habitat asalnya.
Kebun Binatang Pontianak berdiri sejak tahun 1976, diprakarsai oleh Kepala Daerah Tingkat I KalBar. Kebun binatang ini didirikan dengan latar belakang bahwa pada saat itu marak dilakukan penebangan hutan oleh para pengusaha yang menyebabkan terganggunya habitat satwa hutan. Agar satwa-satwa tersebut tidak punah, dilakukanlah pemindahan satwa tersebut ke tempat yang lebih aman dan sesuai dengan habitat aslinya.
Upaya ini juga didorong oleh kegiatan seorang pengusaha kayu asal Italia bernama Pausto Oricciu yang memelihara berbagai jenis satwa liar di kediamannya di Jalan Syuhada Pontianak. Satwa-satwa tersebut dipelihara tanpa izin. Oleh karena itu, Pemda mengambil langkah-langkah untuk mengambil alih pemeliharaan satwa-satwa tersebut dan menampungnya di sebuah lokasi yang namanya Taman Hiburan Rahadi Usman. Taman

MUSEUM NEGERI PONTIANAK
Museum Negeri Pontianak terletak di Jalan Ahmad Yani Pontianak, memiliki berbagai koleksi yang berniali budaya dan sejarah Kalimantan Barat, seperti aneka kerajinan patung, tempayan kuno, bentuk-bentuk bangunan tradisional dan sebagainya.
Beberapa koleksi luar ruang:



 
Batu Payung Village, Resort Pantai Kalbar
Kini mulai beberapa obyek pariwisata yang dikelola swasta mulai dikomersialkan, salah satunya adalah Resort Pantai Batu Payung Village (BPV). Jarak sekitar 130KM dari Ibukota Propinsi Pontianak atau 3jam perjalanan, menjadikan BPV salah satu obyek tujuan wisata yang relatif dekat.

Selain Bukit Kelam yang terkenal, ada sejumlah alternative wisata alam yang akan di kelola oleh Pemkab dengan memanfaatkan keindahan alam yang masih alami. Salah satunya potensi Air Terjun di Nokan Noyan Kecamatan Ambalau. Air terjun yang mempunyai tinggi mencapai 200 meter tersebut, telah dilakukan penelitian dan mampu untuk menyuplai pembangkit listrik dengan daya yang besar besar. POTENSI PLTA: Air Terjun Wong Sekapat di Desa Kayu Dujang Ketungau Tengah.  Selain itu, ada pula air terjun di Dusun Puang Desa Kayu Dujang Ketungau Tengah. Air terjun yang dinamakan Wong Sekapat tersebut, tidak kalah dengan Air Terjun Nokan Noyan.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sintang, air terjun yang memiki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daerah kawasan wisata, sebanyak tujuh titik.




HUTAN WISATA BANING

Luas                                       :     215 Ha
Letak                                      :     Kabupaten Sintang
Penunjukan kawasan               :     Tahun 1990

Hutan Wisata Baning yang pengembangannya dicanangkan sebagai Taman Wisata Alam, merupakan kawasan hutan rawa gambut yang memiliki topografi datar. Hal yang menarik dari keberadaan kawasan Baning adalah letaknya yang berada di pusat Kota Sintang, sehingga dapat dengan mudah dicapai oleh pengunjung serta dapat berfungsi sebagai paru-paru kota.
Hutan Wisata Baning hanya menampilkan keberadaan hutannya sebagai obyek. Jalur wisata yang dibuat di bawah keteduhan tajuk pohon, serta ekosistem hutannya yang unik berupa hutan rawa gambut merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Pembangunan dan pengembangan kawasan Hutan Wisata Baning dilaksanakan oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Tingkat II Sintang. Dengan keunikan sumber daya alamnya, kawasan ini tidak hanya berpotensi sebagai kawasan wisata tetapi juga sebagai tempat penelitian, khususnya bagi mahasiswa dan pelajar setempat.

 ``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Akomodasi Hotel

          Hotel Santika Pontianak, salah satu hotel terbaik di kota, yang strategis terletak di jantung pusat bisnis kota, perdagangan dan perbelanjaan dengan akses mudah ke tempat-tempat utama kota dan hanya 20 menit dari bandara. Hotel Santika Pontianak adalah pilihan paling nyaman untuk pelancong bisnis dan liburan sama.  Setiap dari 129 hotel kamar dan suite yang cermat dirancang dan dilengkapi dengan fasilitas modern dan fasilitasnya, memuji dengan merek dagang kami yang ramah namun profesional service.
```````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Pontianak Penghasil Lidah Buaya Terbaik
                                                       Kota Pontianak mendapat gelar sebagai Kota Khatulistiwa. Gelar ini karena kota Pontianak dilalui oleh garis khatulistiwa. Selain itu, Kota Pontianak juga dikenal sebagai penghasil lidah Aloe vera atau buaya terbaik se Indonesia. Lidah Buaya ini juga menjadi minuman khas orang kota Pontianak. Aloe vera Center terletak di Jalan Budi Utomo Pontianak. Pertama kali didirikan pada tahun 2002 dan dibudidayakan pada tahun 1990. Tanaman Aloe vera berasal dari Kapulauan Canary, Afrika Utara. Di Yunani pada tahun 333 SM Aloe vera dikenal sebagai tanaman yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit, sedangkan di negeri Cina sebagai tanaman suci. Menurut, Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Barat, Haizarin, lidah buaya di Kota Pontianak lebih bagus dibanding dengan provinsi atau negara lain. Pasalnya lidah buaya dapat berkembang dengan baik apabila semakin dekat dengan garis khatulistiwa. Di Kota Pontianak sendiri,lidah buaya dapat dipanen setiap dua minggu sekali. Dan rata-rata lidah buaya yang dipanen dengan ukuran yang besar. Sementara di provinsi atau negara lain, untuk panen lidah buaya hanya dapat dilakukan 4 bulan sekali. Hal ini menunjukan bahwa lidah buaya di kota Pontianak lebih unggul secara komparatif maupun kompetitif. Sehingga lidah buaya menjadi komoditas andalan Provinsi Kalimantan Barat.


Lempok Durian Pontianak Cemilan Khas Kalimantan Barat

Lempok Durian Pontianak atau yang biasa dikenal sebagai Dodol Durian merupakan salah satu cemilan khas yang cukup terkenal di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dengan harga yang cukup terjangkau, para pecinta kuliner dapat dengan mudahnya mencicipi makanan berbahan dasar durian ini. Sebagai salah satu daerah yang beriklim tropis, wilayah Kalimantan Barat memiliki banyak keanekaragaman tumbuhan khususnya buah-buahan. Oleh karena itu, kota Pontianak termasuk sebagai salah satu daerah penghasil durian terbaik di Indonesia. Tentunya yang dimaksud disini adalah durian yang tumbuh secara alami, bukan tanaman durian hasil persilangan atau rekayasa genetika.





2.3 Pariwisata yang berhasil
Pariwisata yang berhasil bisa dikategorikan sebagai tempat pariwisata yang sukses melampaui standarisasi tempat wisata yang baik. Keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh kuatnya faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penarik. Faktor pendorong dan penarik ini sesungguhnya merupakan faktor internal dan eksternal yang memotivasi wisatawan untuk mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan. Hubungan-hubungan pariwisata terjadi karena adanya pergerakan manusia. Pergerakan ini dengan dimensi ruang dan waktu. Gerakan dan kunjungan yang bersifat sementara mempunyai sifat yang berbeda dengan perpindahan penduduk secara permanen.



2.4 Masalah dan Dampak Pariwisata
tipologi mempunyai beberapa kelemahan yang antara lain disebutkan sebagai berikut:
  1. Semua tipologi bersifat teoritis, dan mungkin tidak bisa ditemukan lapangan. Misalnya The Drifter, sebagai tipologi pada titik ekstrim dari mass tourism, mungkin sulit ditemukan di lapangan, karena setiap wisatawan pasti mempunyai itinerary, walaupun tidak terlalu ketat. 
  2. Seorang wisatawan tidak selalu berada pada salah satu tipe untuk selamanya. Sekali waktu mungkin yang bersangkutan ada dalam tipe mass tourism, tetapi pada waktu lainnya masuk dalam kategori explorer
  3. Tipologi yang dikembangkan di atas tidak memperhitungkan berbagai pertimbangan yang menyebabkan seorang wisatawan berperilaku tertentu. Misalnya seorang wisatawan lebih memilih bepergian secara individual karena pertimbangan finansial atau pertimbangan waktu
  4. Pengalaman seorang wisatawan pada suatu Daerah Tujuan Wisata tidaklah tunggal, melainkan kombinasi antar berbagai jenis pengalaman, yang mungkin masuk ke dalam tipologi yang berbeda, misalnya sekali waktu bersifat eksperimental, tetapi di lain waktu bersifat rekreasional. 



Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Jadi seharusnya Indonesia tidak perlu malu ataupun iri dengan Negara lain. Dari satu provinsi saja, kita memiliki lebih dari satu tempat kunjungan wisata. Tak ada salahnya juga kita mengharumkan negeri ibu pertiwi ini dengan menghargai wisata alamnya.Terkadang, kita butuh tempat-tempat wisata yang indah untuk merekam moment-moment yang berharga dalam kehidupan kita.


3.2 Saran
Indonesia mempunyai potensi alam yang menarik untuk ditelusuri sebagai salah satu sumber daya yang menghasilkan devisa bagi negara. Hal ini membutuhkan pengoptimalan dalam memperkenalkan dan mempertahankan budaya Indonesia. Untuk memaksimalkan penyedian jasa untuk lebih menunjang potensi kawasan wisata yang akan dikunjungi. Besar harapan kota Pontianak bisa menjadi kota yang mendunia karna hasil Sumber Daya Alam yang menakjubkan. Kota Pontianak juga berharap penuh kepada Pemerintah Pusat agar lebih memperhatikan kota Pontianak.

http://pecidasase.blogspot.com/2012/04/lidah-buaya-kota-pontianak-masih-tetap.html

http://mantugaul.wordpress.com/2009/11/10/review-batu-payung-village-resort-pantai-kalbar/ http://disbudpar.kalbarprov.go.id/where-to-go/sintang/242-wisata-alam-air-terjun.html

http://www.pontianakonline.com/