Softskill Kewirausahaan
“Peluang Usaha”
Dosen
Mata Kuliah : ROOSHWAN BUDHI UTOMO
Nama :
Erlin Eliana
Kelas
: 2 SA 01
NPM : 12611467
BAB
I
Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi membuat Indonesia membuat penduduknya
semakin memanfaatkan kesempatan dalam mencari sebuah usaha. Usaha tersebut dilakukan
untuk mencari keuntungan dalam memenuhi kebutuhan. Merancang
sebuah usaha perlu sikap mental yang positif, memiliki visi dan strategi bisnis
yang cerdas. Seperti yang kita ketahui semua usaha akan mengalami pasang-surut,
tetapi dengan mental dan strategi bisnis yang smart tentu akan menolong kita
untuk membuat rancangan-rancangan yang akan dilakukan demi kelancaran
bisnisnya. Kita perlu menyaring informasi dengan cerdas karena banyak sekali
informasi kurang baik yang menjebak kita dan kemudian mempengaruhi kualitas bisnis
kita.
Tujuan
-Memetakan
peluang sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan tempat tinggal
-Memahami
peluang sesuai dengan kondisi setempat
-Mengidentifikasi peluang usaha yang terdapat di lingkungan sekitar
kita
-Menentukan/menemukan
peluang usaha di lingkungan sekolah dan tempat tinggal
-Menganalisis
keberhasilan dan kegagalan peluang usaha
BAB
II
Peluang
Usaha
Tindakan merealisasikan
cita-cita atau tujuan tidak bisa dilakukan dengan gegabah. Sebaliknya, tindakan
harus direncanakan dengan matang. Berbagai tahpan harus dilalui seorang
wirausaha . Ia harus mempu mengidentifikasi
peluang usaha, memetakan peluang yang terbuka serta mengembangkan ide
dan kreativitas untuk membuka usaha.
Peluang usaha di
Indonesia pun masih sangat luas dan terbuka lebar. Perubahan zaman dan pola
pikr seseorang dapat menjadi inspirasi dalam mencari peluang bisnis. Dengan
memerhatikan dinamika dan tren yang tengah berlangsung, seseorang wirausaha
mampu menetapkan usaha yang hendak ia jalankan.
Kesibukan orang bekerja
juga bisa menjadi peluang usaha menarik, misalnya di bidang jasa pelayanan.
Usaha yang dapat member pelayanan yang cepat, sigap dan fleksibel akan disukai
oleh mereka yang sibuk. Waktu menjadi barang yang sangat berharga.
Mengidentifikasi
dan Memetakan Peluang Usaha .
Bagi seseorang
wirausaha, usaha dimulai karena adanya peluang (opportunity) dan ketertarikan
pada keuntungan yang dihasilkan usaha tersebut. Mewujudkan peluang untuk
menjadi kenyataan adalah proses yang membutuhkan waktu lama. Jangka waktu itu
dibutuhkan untuk mengatur segala prasyarat
dalam menjajaki kelayakan suatu usaha.
Ada
dua fase dalam mengidentifikasi peluang usaha , yakni :
A.) Fase menemukan gagasan
Ada
empat tempat untuk memperoleh gagasan peluang usaha baru , yaitu :
1.
Diri sendiri
2. Pelanggan
3. Pasar
4. Produk yang gagal
B.) Fase mengidentifikasi peluang usaha
Proses mengidentifikasi peluang uasaha
meliputi :
1. Analisis persoalan
2. Analisis situasi
3. Merumuskan “wilayah”
yang tidak diketahui
4. Menyurvei pelanggan
sasaran
Ada sebuah penelitian
yang mengatakan jika ada 80% dari usaha-usaha swasta kecil yang gagal pada
tahun pertama operasinya serta kurang dari 20% gagal di tahun kelima. Bisnis
waralaba, pada sisi lain ternyata sedikit lebih beruntung karena kurang dari 5%
usaha waralaba yang mengalami kegagalan. Hal tersebut tidak terlepas dari
adanya penelitian pada fase awal usahanya. Pemilihan atas suatu jenis badan
usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Tipe usahanya:
perkebunan, perdagangan, atau industri
b. Luas operasinya atau
jangkauan pemasaran yang hendak dicapai
c. Modal yang
dibutuhkan untuk memulai usaha
d. Sistem pengawasan
yang dikehendaki
e. Tinggi rendahnya
resiko yang dihadapi
f. Jangka waktu ijin
operasional yang diberikan pemerintah
g. Keuntungan yang
direncanakan
Kegagalan dalam peluang
usaha
Gagal
dalam usaha bisnis itu hal lumrah. Sangat biasa. Sebab, salah satu resiko dalam
bisnis adalah rugi dan untung. Untung dan rugi ibarat dua sisi mata uang.
Sama-sama memiliki manfaat yang saling membutuhkan. Makna falsafinya, ketika
pebisnis dikasih kesempatan untung maka harus berhati-hati untuk tidak terjebak
rugi. Demikian sebaliknya, ketika dilanda rugi maka seorang harus pandai
mensiasati kerugian.
Faktor-faktor Internal antara lain :
1. Ketidaktelitian/ketidakcermatan
2. Kecerobahan
3. Kelalaian
4. Tergesa-gesa memutuskan
5. Tidak mau belajar dari kegagalan orang lain
6. Terlalu mudah percaya pada orang lain, dan lain-lain
• Faktor kegagalan yang berasal dari luar/eksternal :
1. Sumber daya yang tidak memadai, baik kualitas maupun
kuantitas
2. Bencana alam
3. Kenaikan harga barang-barang yang tidak terduga
4. Pengaruh ekonomi global
5. Perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai hal, dan
lain-lain.
Kegagalan
usaha yang harus mampu dicegah dan diatasi
Setiap tahun, usaha
lahir dan bangkrut silih berganti. Mereka yang bangkrut umumnya tidak mampu
menghadapi persaingan pasar yang bebas. Ada beberapa factor yang membuat meraka
tidak mampu.
Faktor tersebut adalah :
a.) Faktor Pembiayaan
b.) Faktor perencanaan
c.) Faktor komunikasi
Berikut ini adalah
beberapa hal yang harus anda perhatikan untuk mengatasi kegagalan dalam bisnis
waralaba:
Pertama, adalah
memperhatikan jika pembagian keuntungan kadang-kadang tidak dilakukan dengan
jujur, dimana penetapannya tidak selalu ditentukan oleh franchisor.
Kedua, kualitas
pengontrolan dan pengawasan yang rendah, rendahnya pemilihan bahan-bahan
produk, distribusi bahan produk dan perbedaan kondisi masing-masing daerah
tempat usaha dimana bisnis waralaba tersebut didirikan.
Ketiga, adanya
perbedaan legalitas penggunaan hak paten karena hukum dan perundang-undangan di
masing-masing Negara yang tidak sama satu dengan yang lain.
Keempat, masyarakat
kritis kadang kurang menerima konsep yang ditawarkan suatu bisnis waralaba.
Kelima, kadang
seseorang salah dalam memilih lokasi untuk waralabanya atau lokasi yang tidak
menguntungkan, seperti misalnya toko yang didirikan di jalan bebas hambatan
yang tentu saja akan memiliki akses yang sulit selain terkendala pada tempat
parkirnya.
Keenam, kurangnya
pengiklanan atau promosi sehingga waralaba tidak dapat berkembang dengan baik.
Ketujuh, tingkat
kompetisi yang kuat dengan usaha sejenis. Untuk mengatasi adanya persaingan
dengan usaha sama, bisa dengan membuat usaha waralaba yang memiliki konsep dan
produk yang berbeda.
Peluang Usaha Dengan Modal Kecil
Perkembangan
berbagai media dengan hadirnya internet misalnya membuat segalanya menjadi jauh
lebih mudah terutama untuk mencari informasi seputar usaha yang akan digeluti.
Mulai dari jenis usaha, bagaimana melakukan pemasaran yang efektif hingga
bentuk layanan yang akan diberikan semuanya diberikan secara gratis. Bila
perlu, ikuti beberapa seminar atau pelatihan yang kerap diadakan oleh beberapa
lembaga yang memiliki kemampuan di bidang atau jasa tertentu.
Sebagai langkah awal, jenis usaha
yang dapat dilakukan dengan menggunakan modal kecil adalah rental mobil tanpa
harus memiliki armada mobil yang banyak. Seperti diketahui bahwa jenis usaha
ini masih sangat banyak peminatnya terlebih pada saat hari raya besar seperti
Lebaran, Natal atau Tahun Baru. Untuk memulainya, anda tidak harus memiliki
sebuah mobil satu pun namun hanya dengan menjalin kerja sama dengan beberapa
teman, rekan kerja atau sahabat yang memilikinya.
Untuk besaran keuntungan yang didapat
bisa didiskusikan dengan mereka sehingga semuanya mendapat pembagian yang
sesuai. Tugas anda hanyalah mencari mereka yang membutuhkan jasa yang
ditawarkan seperti menggunakan brosur atau flyer yang didesain dalam bentuk
yang menarik. Letakkan media promosi tersebut di sekitar kantor, toko atau
perumahan sehingga menarik minat para calon pengguna untuk membaca.
Untuk jangkauan konsumen yang lebih
luas, manfaatkan media internet sebagai ajang promosi yang murah dan efisien.
Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana memanfaatkan mesin pencari sebagai
sumber trafik untuk mendatangkan pengunjung yang benar-benar mencari layanan
rental mobil. Pastikan, untuk mensetting lokasi rental yang hendak dituju
dikarenakan jumlah armada mobil yang dimiliki tidaklah sebanyak mereka yang
memiliki usaha yang cukup besar.
Memanfaatkan peluang usaha dengan investasi
Investasi
adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk
aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Dibawah ini adalah metode
penilaian investasi :
1.
Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat
keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang
dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total average
investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase.
2.
Metode Payback
Metode ini mencoba mengukur seberapa
cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah aliran kas,
bukan laba. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tapi satuan waktu.
Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek
dikatakan menguntungkan.
3.
Metode Net Present Value
Metode
ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional maupun terminal cash flow) di masa
yang akan datang.
4.
Metode Internal Rate of Return
Metode
ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan
kas bersih di masa-masa mendatang.
5. Metode Profitability Index
Metode
ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Apabila Profitability
Index (PI)-nya lebih besar daripada 1, maka proyek dikatakan menguntungkan.
Teknologi Dalam Sebuah Peluang Usaha
Kalau sebelumnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya
1%, menjadi 2,1 persen, dan bertahan hingga tahun 2007 lalu, penyebab utama
kemajuan ekonomi Amerika Serikat tersebut akibat penerapan teknologi, utamanya
ialah Penyebaran Air Ledeng ke rumah-rumah, mesin pembakaran internal,dan
penyebaran agresif listrik dari kota ke desa-desa pedalaman.
Dari
hal ini jelas bahwa teknologi, utamanya jenis teknologi yang memberikan
fasilitas untuk mayoritas lapisan masyarakat (bukan teknologi elitis) akan
berdampak besar bagi perkembangan ekonomi dan kegiatan sosial lainnya. Bahkan
akan mengubah pola kehidupan itu sendiri. Teknologi merupakan pilar dasar
pembangunan karena menyasar pada kebutuhan ekonomi yang paling dinamis, yakni
industri dan jasa, juga sektor perdagangan.
Karena
itulah sebenarnya dengan dengan pertumbuhan ekonomi yang lumayan baik, kisaran
6,2-6,7%, sebenarnya merupakan situasi yang nyaman untuk melakukan kreativitas
pembangunan, dan sebenarnya kita butuh keberanian untuk investasi pada sisi
infrastruktur teknologi karena akan memberi dampak pada sektor lain baik dalam
jangka menengah maupun jangka panjang. Salah satu contohnya adalah strategi melakukan monopoli teknologi.
Tujuannya menghindari penggunaan teknologi oleh perusahaan lain. Strategi ini
meminta inventor untuk mengajukan permohonan paten per komponen yang
diciptakannya dan metodenya. Ketika inventor menciptakan sebuah laptop,
inventor akan mematenkan komponen-komponen yang membuat laptop tersebut
bekerja. Sehingga, perusahaan lain tidak dapat meniru dan memakai metode yang
sama dengan temuan inventor.
Strategi
lain yang dapat ditempuh perusahaan atau inventor adalah strategi pengungkapan
teknologi. Strategi ini membuka rahasia teknologinya kepada perusahaan lain
dengan jalan memberikan lisensi kepada perusahaan tersebut.
Demikian
makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Daftar Pustaka